*
Kisah Sedih Di Penghujung Tahun
Sungguh…..
bukanlah akhir yg mudah untuk dilalui.
Setiap
orang pasti pernah dan akan merasakan kehilangan ataupun ditinggalkan
oleh orang tersayang. Entah dengan cara apapun itu, pasti rasanya akan
sangat menyakitkan!! Membuat galau dan luka yg mendalam di hati.
Bicara
tentang cinta, emank gak pernah ada habisnya.
cinta..
Sungguh
sulit untuk dimengerti. Penuh dg canda, tawa, marah, tangis & juga
air mata. Cinta itu membahagiakan, tp ada kalanya cinta itu menyakitkan.
Terutama bila kita harus kehilangannya.
Mungkin… saat kita putus
cinta, kita akan menangis meraung2, mengurung diri selama beberapa waktu
& tenggelam dalam kesedihan sambil mengutuk orang yang telah
mematahkan hati kita. Tapi, setelah itu semua berlalu.. setelah kita
merasa siap untuk memulai hari, kita bisa tersenyum lagi, dan bahkan
mungkin saja kita bisa kembali menyapa orang itu tanpa rasa kebencian.
Akan
tetapi….
Bagaimana
bila kita harus kehilangan seseorang, cinta..untuk selamanya, tanpa
kita bisa berjumpa lagi dengannya??!
Bila
kita tak bisa ada bersamanya didetik2 terakhir dalam hidupnya… Terlebih
lagi bila kita bahkan tak tahu bahwa orang yang kita cintai itu selama
ini menutupi penyakitnya itu, dan baru mengetahuinya setelah ia tiada.
“Sungguh,
menyayat hati…!!”
Itu
lah yang sedang dialami oleh salah seorang sahabatku. Bukan hanya
sekali, tapi ini sudah ketiga kalinya dalam hidupnya.
*terjadi
secara berurutan*
Untuk
pertama kalinya ia mengalami hal ini, ia masih bisa bersabar. Meskipun
itu sangat berat, tapi ia mencoba tuk bertahan.
Kedua
kalinya.. ia mulai bertanya, “Tuhan, mengapa ini semua terjadi padaku?
Harus kah ini ku alami lagi?!”. Tapi dengan ketabahan dan dukungan dari
lingkungan sekitarnya, ia pun akhirnya kembali bangkit. Meskipun dalam
hati kecilnya terbesit ketakutan akan kehilangan cinta dengan cara yang
sama lagi, namun ia tetap bertahan. Kembali mencoba tuk memulai hidup
baru.
Akan
tetapi…. kini, untuk ketiga kalinya. Ia kembali harus dihadapkan pada
situasi yang sama!! Ia bahkan tak sanggup tuk berkata-kata lagi. Habis
sudah rasanya, lenyap tak bersisa raganya. Pikirannya pun mulai melayang
tak tentu ada di mana. Ia sedih, marah, dan kecewa. “Mengapa ini harus
terjadi lagi?! Apakah salahku, hingga Tuhan menghukumku sedemikian rupa.
Tak cukup kah 2 kejadian sebelumya!!”, kata-kata itu pun keluar dari
mulutnya.
Hancur..
itu pasti. Ia merasa tak sanggup tuk bangkit lagi. Ia pun takut tuk
menjalin hubungan lagi, termasuk dengan diriku..sahabatnya yang telah ia
kenal sekian tahun! Ia bahkan berkata, “Apa sebaiknya kita menjaga
jarak, karena aku nggak mau kehilangan satu orang yang kusayangi
lagi!!”.
Ya,
Tuhan….
Detik itu juga aku merasa kecewa atas kata-katanya. Namun
seketika itu pula aku tersadar… betapa besar rasa sayang yang ia miliki
untukku. Bersyukur aku telah mengenal dan memilikinya sebagai seorang
sahabat.
Kini,
tugasku lah untuk menenangkan hatinya, membuatnya bangkit dari
keterpurukan. meskipun mungkin tak banyak yang dapat kulakukan, tapi aku
akan berusaha untuk selalu ada disampingnya.
Sahabat…
Di mana
pun kau berada, ingatlah…aku kan selalu ada untukmu. Kapanpun itu juga!
dan, (mgkn terdengar klise).. tapi percayalah, Allah tak kan mungkin
memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya..
sumber google
sumber google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar